• Selamat Datang ! di Website resmi Pondok Pesantren An-Nuur Kembangbahu Lamongan
Selasa, 23 Juli 2024

Hikmah Puasa Arafah Dan Tarwiyah

Hikmah Puasa Arafah Dan Tarwiyah
Bagikan

Hari Arafah adalah hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah. Meski telah masuk dalam kesunahan puasa al-‘Asyru atau sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, akan tetapi terasa kurang sempurna jika tanpa membahas puasa Arafah secara khusus karena terdapat fadilah- fadilah tersendiri yang dimiliki puasa Arafah.

Hikmah Puasa Arafah

Terdapat 2 Fadilah puasa Arafah yaitu:

Menebus Dosa 2 Tahun

Menebus dosa dua tahun; hal ini dijelaskan dalam hadis Nabi Saw, beliau bersabda :

“Puasa hari Arafah –saya berharap kepada Allah- dapat menghapuskan (dosa) tahun sebelum dan tahun sesudahnya. Dan puasa hari ‘Asyura dapat menghapus (dosa) tahun sebelumnya.”

Sabda Nabi diatas merupakan isyarat bahwa barang siapa melaksanakan puasa Arafah bakal dipanjangkan usianya oleh Allah Swt. hingga tahun berikutnya, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas ra. yang dinukil dalam kitab I’anah al-Thalibin:

“Ibn Abbas ra. berkata: “(hadis) ini merupakan berita gembira bagi orang yang melaksanakan puasa Arafah, ia akan hidup hingga tahun berikutnya karena Rasulullah Saw. memberitahukan akan dihapus dosa setahun berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa ia akan hidup di tahun tersebut sebab Rasulullah Saw. tidak pernah berucap sesuai keinginan pribadi melainkan berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya.”

(Sayyid Bakri Ibn Sayyid Muhammad Syatha, I’anah al-Thalibin, Al-Haramain, t.th., Juz I, 265.)

Puasa paling utama setelah Ramadhan

hal ini sebagaimana yang tersebut dalam kitab An-Nasha’ih al-Diniyyah:

“Ulama berkata bahwa hari Arafah adalah hari paling utama untuk berpuasa dalam setahun setelah bulan Ramadhan.”

(Al-Habib Abdullah Ibn Alwi al-Haddad, Al-Nasha;ih al-Diniyyah, 180.)

Perlu dipahami bahwa puasa Arafah disunahkan bagi orang yang tidak sedang menjalankam ibadah haji, sedangkan bagi yang sedang berhaji maka justru “sunah” untuk tidak berpuasa, hukum puasa baginya adalah khilaf al-aula (Muhammad ibn al-Khatib al-Syirbiny, Mugni al-Muhtaj, Juz I, 596.).

Para ulama menjelaskan hikmah dibalik perbedaan keutamaan antara puasa Arafah (menghapus dosa dua tahun) dan Asyura’ (menghapus dosa setahun). Hikmah tersebut adalah karena Arafah adalah hari untuk Nabi Muhammad, sedangkan Asyura’ adalah hari untuk Nabi Musa. Tentu sudah maklum bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah nabi paling utama sehingga puasa di hari Arafah lebih istimewa dan memiliki fadilah melebur dosa dua tahun (Muhammad ibn al-Khatib al-Syirbiny, Mugni al-Muhtaj, Juz I, 596.).

Hikmah Puasa Tarwiyah

Selanjutnya, dalam bulan Dzulhijjah kita juga disunahkan puasa di hari Tarwiyah (hari ke-8 Dzulhijjah). Secara khusus puasa ini memiliki fadilah seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw.:

“Puasa hari Tarwiyah menebus dosa setahun dan puasa hari Arafah menebus dosa dua tahun.”

(Jalaluddin Ibn Abi Bakar as-Suyuthi, Al-Jami’ al-Shaghir, no :5056, 312.)
SebelumnyaAnnuur Bersholawat bersama Habib Haidar Bin Abdullah Al-Haddad dan Ahbabul Mustofa LamonganSesudahnyaPenyerahan Izin Operasional Madin Takmiliyah Wustho oleh Kemenag Lamongan kepada Pondok Pesantren Annuur Lamongan
Tidak ada komentar

Tulis komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Luas Tanah0000
Luas Bangunan0000
Status Lokasi0000
Tahun Berdiri2021